Selasa, 22 Januari 2013

Untuk Kita Renungkan

mengapa kita menutup mata ketika kita tertidur...? ketika kita menangis...? ketika kita membayangkan...? ketika kita berciuman...? itu karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat... kita semua agak aneh... dan hidup itu sendiri juga agak aneh... dan ketika kita menemukan seseorang yang keanehannya sejalan dengan kita... kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta... ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan... orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan... tapi ingatlah bahwa melepaskan bukanlah akhir dunia... melainkan suatu awal kehidupan baru... kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis... mereka yang terluka... mereka yang telah mencari... dan mereka yang telah mencoba... karena hanya merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang-orang yang telah menyentuh kehidupan mereka... cinta yang agung... adalah ketika dia membuatmu menitikkan air mata dan kau masih peduli terhadapnya... adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kau masih menunggunya dengan setia... adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kau masih bisa tersenyum dan berkata ” aku turut berbahagia untukmu ”... apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu... biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi... ingatlah bahwa kau mungkin menemukan cinta dan kehilangannya... tapi ketika cinta itu mati... kau tidak perlu mati bersamanya... orang yang terkuat bukanlah mereka yang selalu menang... melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh... entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan... kau belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada... yang ada hanya penghargaan abadi atas pilihan-pilihan hidup yang telah kau buat... teman sejati mengerti ketika kau berkata ” aku lupa”... menunggu selamanya ketika kau berkata ” tunggu sebentar ”... tetap tinggal ketika kau berkata ” tinggalkan aku sendiri ”... membuka pintu meski kau belum mengetuk dan berkata ” bolehkah saya masuk ? mencintai bukanlah bagaimana kau melupakan melainkan bagaimana kau memaafkan... bukanlah bagaimana kau mendengarkan melainkan bagaimana kau mengerti... bukanlah apa yang kau lihat melainkan apa yang kau rasa... bukanlah bagaimana kau melepaskan melainkan bagaimana kau bertahan... lebih berbahaya menangis di dalam hati daripada meneteskan air mata.... air mata yang menetes dapat dihapus... sementara air mata yang tersembunyi akan membekas selamanya..... dalam percintaan.... kita jarang sekali menang... tetapi ketika cinta itu tulus.... meskipun kita kalah kita tetap menang... hanya karena kita berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kita mencintai diri kita sendiri... akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang... bukan karena orang itu berhenti mencintai kita... melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya... terkadang... orang yang paling kau cintai adalah orang yang paling sering menyakitimu.... dan terkadang... teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu... adalah cinta yang tak kau sadari.... seringkali... orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta kepadamu... karena takut kau akan berpaling dan memberi jarak... dan bila suatu saat ia pergi... kau akan menyadari bahwa dialah cinta yang kau cari selama ini...

Rabu, 09 Januari 2013

Hidup Manusia itu Seperti Sebuah Buku

hidup manusia itu seperti sebuah buku,.. sampul depan adalah tanggal lahir,.. sampul belakang adalah tanggal pulang,.. tiap lembarannya adalah hari dalam hidup kita, ada buku yang tebal, dan ada pula yang tipis,.. namun hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru dan tiada cacat,... semoga dalam hidup kita, seburuk apapun hari kemarin, Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita,.. kesempatan untuk bisa melakukan sesuatu yang benar,.. memperbaiki kesalahan, menghapus coretan coretan buruk yang telah menodai halaman yang lalu,.. dan untuk melanjutkan alur cerita yang sudah di tetapkannya,... ku harus berjuang mengisi lembar lembar yang tersisa dengan kebaikan, dengan tinta emas!!!

Sabtu, 05 Januari 2013

Andai bintang turut hadir menemani

Hadirmu selalu dinanti penuhi warna dalam hidup ini.. Berbagi dalam kasih mencari ridha-Nya untuk bekal masa nanti.. Walaupun terasa perih jalani hari namun waktu kan mengobati.. Bahagia jika kau dapat mengerti karena hati ini selalu merindui.. Malam tampak indah karena bulan menyinari dan cahayanya terangi bumi.. Andai bintang turut hadir menemani mungkin tak kan terasa sepi.. Ku harap kau dapat menyadari karena nanti akupun akan pergi...!

Semut Sang Pemberi Pelajaran

Semut merupakan binatang yang memiliki ukuran fisik/tubuh kecil. Semua orang pasti mengenal semut serta kebiasaan-kebiasaannya. Ada banyak jenis semut yang hidup di dunia ini. Entah ada berapa puluh jenis bahkan mungkin bisa ratusan atau mungkin ribuan, saya tidak tahu. Semut biasanya tinggal di tempat-tempat yang ada sumber makanannya. Hal itu wajar, karena jika tidak ada sumber makanan, maka mungkin mereka akan kelaparan.
Walaupun semut memiliki ukuran fisik yang kecil, tetapi mereka bisa memberikan pelajaran berharga bagi manusia. Seandainya kita bisa mengerti bahasa mereka seperti Nabi Sulaiman Alaihi Salam, mungkin kita akan tahu apa yang mereka bicarakan. Sebagai manusia yang awam, saya mempunyai analisa sendiri tentang kebiasaan semut-semut itu. Semua ini hanya saya sandarkan pada kebodohan dan kejahilan diri saya.

Beberapa hal yang bisa saya ambil hikmah dari kebiasaan-kebiasaan semut ini, diantaranya :
1. Semut biasanya pada saat berpapasan akan berhenti sejenak dengan kepala yang saling berdekatan.
Kebiasaan semut berhenti sejenak dalam berpapasan dan saling mendekatkan kepalanya, ini memberikan pelajaran pada kita bahwa bertegur sapa adalah hal yang mulia. Hendaknya kita memberikan salam kepada siapa pun yang berpapasan dengan kita, menegur dengan suara lembut dan memberikan senyuman dengan penuh keikhlasan. Saling mendo’akan ketika bertemu dengan orang lain akan membuat kita berada dalam keberkahan. Orang sunda bilang dalam kiasannya “bahasa mah henteu meuli” atau dalam bahasa Indonesianya “bahasa itu enggak beli” alias gratis. Jadi apa yang membuat diri kita susah untuk bertegur sapa atau hanya sekedar mengucapkan salam dengan orang yang berpapasan dengan kita?
2. Biasanya semut berjalan pada arah yang sejalan atau sepertinya punya jalur khusus untuk rute perjalanannya.
Kebiasaan semut berjalan pada jalurnya, mungkin hal ini sebagai isyarat bagi kita agar selalu berjalan pada arah yang telah ditentukan. Jalan ini tentu saja jalan kebenaran sebagai jalur hidup kita. Jika kita keluar jalur, hal ini akan membuat diri kita salah jalan yang akhirnya tidak tahu kemana arah kita sesungguhnya. Tetapi dengan jalur yang benar, maka akan membuat kita sampai pada tujuan dengan selamat. Tapi siapakah yang memberi jalan semut-semut tersebut, apakah sang raja semut atau siapa? Yang pasti bahwa pemberi jalan buat manusia hanyalah Allah Ta’ala.
3. Pada saat salah satu semut menemukan makanan, secara otomatis teman-temannya berdatangan dengan cepatnya.
Kita sering melihat jika ada makanan yang berserakan maupun makanan yang tersimpan rapi. Maka, jika ada satu semut menemukannya, maka pasukannya akan segera berdatangan. Lalu bagaimana semut-semut itu tiba-tiba berdatangan dengan cepatnya. Kita tidak mengetahui bagaimana itu terjadi, apakah dengan bahasanya mereka menyuarakan bahwa ada makanan atau bagaimana? Allahu ‘Alam.
Apapun yang terjadi kepada mereka kita tidaklah mengetahuinya, yang penting ada satu pelajaran berharga yang bisa kita sikapi. Pada saat satu semut menemukan makanan, maka yang lainnya datang. Hal ini memberi pelajaran kepada kita, seandainya kita punya makanan, alangkah baiknya kalau tetangga dan sanak saudara kita juga ikut kebagian menikmatinya. Kita tidak boleh berbuat kikir sehingga tetangga kita kelaparan. Janganlah kita memakan sendiri apa yang kita dapat melainkan untuk bisa saling berbagi, saling memberi dan saling membahagiakan.
4. Kebiasaan semut membawa makanan ke sarangnya pada saat menemukan makanan.
Salah satu kebiasaan unik lainnya adalah membawa makanan ke sarangnya. Terkadang makanan yang besar ia bawa secara gotong royong sampai ke sarangnya. Dan untuk makanan yang kecil, mereka bawa sendiri-sendiri ke sarangnya tanpa mampir dulu di jalan untuk menikmatinya sendiri terlebih dahulu. Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut yang satu ini.
Pertama, sifat kegotong royongan mereka yang begitu tinggi. dimana ada pekerjaan yang besar dan menyangkut kepentingan bersama, mereka bahu membahu melakukannya dengan tidak mengenal lelah. Mereka tetap membawa makanan berharga itu walaupun mungkin perutnya lapar. Mungkin mereka pikir akan terasa indah bila bisa menikmatinya bersama-sama dalam sarangnya.
Kedua, sifat kesetiakawanan mereka yang luar biasa, ketika ada yang memerlukan bantuan mereka dengan cepat membantu rekannya yang sedang ditimpa kesusahan, yaitu pada saat menanggung beban berat. Mereka tidak duduk manis sambil menonton temannya berjuang keras dalam menghadapi permasalahannya. Begitu juga dengan kita, hendaknya dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. Sehingga kita tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain dan senantiasa kita selalu menjaga sikap kesetiakawanan kita.
Ketiga, sifat kejujuran yang mereka tanamkan, makanan kecil yang ia bawa, bisa saja ia bawa lari sendiri dan menikmatinya sendiri. Akan tetapi kita sering melihat mereka tetap membawa makanan kecil secara teratur ke sarangnya. Hikmah yang bisa ambil dari hal ini adalah kita seharusnya bersikap jujur pada saat kita dititipi amanah. Jangan menguranginya apalagi tidak menyampaikannya.
Keempat, belas kasihan diantara sesama mereka, apa yang mereka bawa mungkin saja ada semut yang sedang sakit sehingga memerlukan makanan atau ada semut-semut kecil yang baru tumbuh dan menginginkan makanan untuk pertumbuhannya. Begitupun dengan manusia, apabila ada Saudara kita yang kelaparan, maka selayaknyalah kita memberikan apapun yang kita punya agar rasa lapar mereka hilang.
Kelima, persembahan untuk sang Raja, kita tidak tahu apakah mereka melakukan hal itu (membawa makanan ke sarangnya) karena ingin mempersembahkan makanan tersebut pada sang Raja atau bagaimana. Kalaupun ia, maka disinilah mereka memberikan pelajaran pada kita bahwa kita harus mempersembahkan yang terbaik pada Sang Khalik. Persembahan kita kepada Sang Khalik, tentunya bukan dengan memberikan makanan atau apa pun, karena Sang Khalik tidak memerlukan makanan dan minuman, melainkan kita dapat mensyukuri nikmat-Nya dengan cara bersedekah dan beramal jariyah. Allahu ‘Alam bi Showab.
5. Ketika kita mengganggu semut, maka mereka akan menggigit bahkan menyengat kita.
Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut seperti ini. Pelajaran untuk tidak mengganggu orang lain terlebih orang yang tidak memiliki kuasa, baik itu miskin, cacat, jelek atau pun ketidak sempurnaan yang lainnya. Jika kita menggaggu bahkan menyakiti mereka, sesungguhnya doa mereka termasuk doa yang cepat dikabulkan, yaitu orang-orang yang teraniaya akibat perilaku buruk kita pada mereka. Pelajaran lain pada kebiasaan ini adalah mereka membalas perilaku buruk kita pada mereka dengan bereaksi langsung. Hal ini tentunya bukan berarti kita harus membalas apa yang telah mereka perbuat terhadap kita. Semut disini memberikan gambaran bahwa mereka pun bisa mengingatkan manusia pada saat manusia mengganggu dirinya, dengan menggigit atau menyengatnya. Ini memberikan gambaran pada kita bahwa orang-orang kecil ini bisa menyengat atau pun menghancurkan orang-orang yang telah menganiayanya dengan doanya yang makbul.
Apa yang saya tulis, hanyalah tulisan yang didasari oleh persepsi seorang yang bodoh dan awam terhadap agama dan tentunya sebagai manusia yang hanya bisa menebak apa yang mereka perbuat, karena kita tidak diberikan kemampuan untuk mengerti bahasa mereka. Jika perkataan saya benar, hal itu semata-mata dari Allah sebagai pemilik mutlak kebenaran, dan jika perkataan saya salah, maka hal itu semata-mata karena kekurangan dan kobodohan saya. Paling tidak kita bisa mendapatkan pencerahan bagaimana cara bersikap dan bertingkah laku terhadap sesama manusia. Semoga tulisan ini bermanfaat dan kita menjadi orang-orang yang beruntung, Amin


Ziarah Cinta

Malam ini terasa sedikit beda. Aku seperti sedang di kelilingi kesunyian yang menenangkan, tapi serasa juga ada lubang besar semacam kecemasan yang mengikis lorong waktu. Biasanya dalam situasi seperti ini, sisi kelembutanku akan muncul dan aku merasa lebih feminim daripada maskulin. Dan karena hal itulah.. aku merasa lebih peka dalam menangkap setiap makna dari kisah-kisah kehidupan seseorang. Lalu aku membaca lagi novel Paulo Coelho, Eleven Minutes – kisah filsafat cinta seorang perempuan bernama Maria. Begini penggalan kisahnya.

“Aku bertemu dengan seseorang dan kini jatuh hati padanya. Kubiarkan hatiku hanyut dalam arus pusarannya, karena alasan yang sepele saja: aku tidak berharap apapun dari perasaan cintaku ini. Bagiku, cukuplah rasa cintaku seperti ini, bercengkerama dengannya dalam anganku, menghias seluruh sudut-sudut kota dengan lautan pelanginya, menebar wangi bunga dengan kata-kata manisnya, dengan sentuhan kasih sayangnya. Jika aku meninggalkan kota ini, kelak dia akan selalu hadir dalam kenanganku yang sangat indah, dengan kenangan syahdu dalam hangatnya api pendiangan.

Semua bahasa di dunia ini, pastinya punya ungkapan yang hampir sama: ‘apa yang tak kaulihat, tak akan kausesali’. Harus kukatakan bahwa ungkapan itu tidak sepenuhnya benar. Aku ingin memahami, bahwa apa yang pernah kulihat itu, tak akan pernah kusesali. Terkadang ada suatu momen dimana pandangan pertama pada seseorang bisa menjadi kenangan yang sangat dalam. Segala rasa atau hal-hal yang kita tahan dan coba lupakan, atau semakin kita jauhkan, malah akan semakin dekat di dalam hati. Jika kita berada di suatu kota perantauan, kita akan selalu mengenang setiap serpihan memori dari tanah kelahiran kita, kampung halaman kita. Kalau kita jauh dari orang yang kita cintai, semua orang yang kita temui di jalanan akan mengingatkan kita pada kekasih hati itu.

Dalam kitab suci semua agama berkisah tentang kemauan Tuhan ketika mengusir Adam dari surga. Boleh jadi, Tuhan sengaja menjauhkan Adam dan seluruh keturunannya dari surga, supaya kita semua selalu mengenang kisah itu, mengingati kembali setiap perjumpaan dengan-Nya tatkala kakek Adam berada di surgaNya. Di tanah pengasingan inilah, di bumi ini, kita semua merindukan Tuhan, membangkitkan keimanan yang sanggup menggugah semangat hidup seluruh umat, menjalani ziarah cinta di setiap jengkal muka bumi, menuju kepada surgaNya kembali. Melalui para nabi.. mereka menuliskan setiap pertanda kehadiran-Nya ke dalam kitab-kitab suci, supaya seluruh umat manusia sanggup membangkitkan kenangan itu kembali – supaya kita semua tidak melupakan siapa kita yang sesungguhnya. Kenangan itu, serta kerinduan itulah.. yang menjadi alasan kenapa hidup ini terasa sangat indah.

Semua orang pasti tahu cara mencintai, karena itu adalah rahmat yang menyertai kita sejak lahir ke dunia. Banyak orang yang punya bakat alami untuk mencintai, namun sebagian besar kita terpaksa harus belajar kembali dan mengingat-ingat cara mencintai. Semua orang tanpa kecuali, harus kembali menyalakan api emosi yang telah lama pupus, agar dapat kembali merasakan kebahagiaan dan kepedihan tertentu. Menghayati pasang surut kehidupan, hingga kita mampu menemukan benang merah yang membentang di balik setiap perjumpaan dua hati. Karena benang merah itu sesungguhnya ada. Iya… benar-benar ada, karena Tuhan sendiri yang menyediakannya dan menjadi penghubungnya.

Kalau sudah begitu, barulah segenap raga kita akan mengungkapkan bahasa jiwa yang kita kenal dengan bahasa cinta. Dan itulah yang bisa kuberikan kepada seseorang yang telah memberikan serta memulihkan kembali jiwaku, meski dia belum tentu tahu betapa besar artinya semua itu bagiku. Akan kuberikan butiran kebahagiaanku padanya, aku ingin dia benar-benar bahagia.”

Dirimu Satu

I will always loving you, kekasihku..
Dalam hidupku hanya dirimu satu..
I will always need you, cintaku..
Selamanya takkan pernah terganti..


Chorus :
Kumau menjadi yang terakhir untukmu.
Kumau menjadi mimpi indahmu..

Reff :
Cintai aku dengan hatimu.
Seperti aku mencintaimu..
Sayangi aku dengan kasihmu.
Seperti aku menyayangimu..

I will be the last for you..
And you will be the last for me..

[Intro]

I will always loving you, kekasihku..
Dalam hidupku hanya dirimu satu..

Chorus :
Kumau menjadi yang terakhir untukmu.
Kumau menjadi mimpi indahmu..

Reff :
Cintai aku dengan hatimu.
Seperti aku mencintaimu..
Sayangi aku dengan kasihmu.
Seperti aku menyayangimu..

I will be the last for you..
And you will be the last for me..
I will be the last for you..
You will be the last for me.

Wanita Sholihah

Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia


Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau berjualan di rumah saja

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Wanita sholehah....
tersadar ku hanya manusia biasa
tak ada hal istimewa yg ku punya
hanya untaian kata yg turut menyerta
menghiasi hidupku di dunia..

ku tau ku tak lebih indah darinya
ku sadar ku tak lebih baik darinya
ku tak rupawan seperti dirinya
ku bukan pangeran tampan seperti yg kau suka..

tapi..inilah aku!
aku apa adanya...
yg kan slalu merindu dan menyayangimu
yg kan slalu berusaha tuk meraih cintamu..

kan ku kejar slalu cintaku
walau penuh dgn pengorbanan dan air mataku
meski ku harus tenggelam dlm bualan belakamu
ku akan slalu bertahan..

satu harapan yg slalu ku impikan
sebutlah namaku ketika kau temukan cinta yg lain
ingatlah ku slalu menunggumu saat kau dilenakan cinta yg baru
krna sesungguhnya ku ingin semua tau
bahwa kau adalah milikku...

Bila rindu kembali datang

Bila rindu kembali datang,
Menyusup datang melalui sekeping gambar,
Begitu terasa bibirku bergetar,
Begitu terasa kakiku makin longlai.


Ku lihat pada jari-jemariku,
Menggigil dalam tengah hari,
Ku sentuh pada bibirku,
kering mengelupas,

Ku letakkan tangan pada dadaku,
Degupannya menjadi deras.
Ku lihat wajahku dalam refleksi,
Warnanya pucat membiru,

Tiada kilauan dalam mata,
Tiada cahaya pada wajah.
Hanya kelesuan jelas kelihatan.

Yang lain menggelar rasa ini ‘cinta’,
Lalu mereka hadirkn aku menolak ‘cinta’,
Tapi aku pasti ianya adalah ‘petaka’ ,
karena rindu ini rindu yang memusnahkan,

Rindu ini rindu yang mencemarkan,
Karena rindu ini rindu yang tidak halal untukku,
Karena rindu ini boleh mengundang dosa.

Dahulu,
Jika rindu yang sama bertandang,
Akulah insan paling bahagia.

Kini,
Jika rindu yang sama bertaut,
Akulah insan paling sengsara.

Aku tak maukan rasa ini,
Aku tak maukan rindu ini.

Rindu ini yang dahulu telah melalaikanku dari mengingati-Mu,
Rindu ini yang dahulu menghalangku dari kemanisan beribadat kepada-Mu,
Rindu ini yang dahulu membutakan mataku dari melihat jalan-Mu,
Rindu ini yang dahulu membinasakan cinta suci hamba-Mu.

Rabbi,
Jangan kau benarkan rindu ini menggigitku,
Kerana aku takut dihinggapi virus cinta buta.

Rabbi,
Jangan kau biarkan rindu ini menghantuiku,
Kerana aku takut pada bayangannya,
Kerana ku tahu jatuh cinta itu,
Hanya boleh pada Tuhan,
Kerana ku tahu nafsu ini,
Sering membawa ke arah kejahatan,
Yang datang dari godaan syaitan.
Rabbi,
Aku bermohon,
Jauhkanlah aku dari ‘petaka’ rindu ini,
Hadirkanlah aku pada cinta-Mu,
Cinta yang kekal dan abadi

Mengapa Harus Menunggu

Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita, Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Mengapa menunggu?

Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergsa-gesa.

Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai,
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan iri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian kita tidaklah sia-sia.

Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu,karena alasan yang penting.

Ku serahkan diriku ini pada-Mu ya Rabb

Ya Rabb aku datang padamu,

Tuk bersujud dihadapanmu,

Ya Rabb aku serahkan diriku ini padaMu,

Aku percaya engkau Maha pengampun



Ya Rabb,..

Maafkan lah hambamu ini,

Begitu banyak nikmat yang telah engkau berikan

Namun,..begitu kurangnya aku ini bersyukur padaMu,


Ya Rabb,..

terimalah sujud syukurku ya rabb


Ya Rabb,..

Aku percaya semua kejadian ini semua takdirMu

Ampuni dosa-dosa hambamu ini ya Rabb,


Ya Rabb,..

Ajarkan hambamu ini tuk memahami hikmah

dari smua peristiwa ini ya rabb,

Bimbinglah hambamu ini ke jalan yang engkau ridhoi,ya Rabb..